Samsung Rekrut Mantan Bos AMD dan Intel,Sinyal Serius Bangun Ulang Chip Exynos

weqfajinaazad.org – Samsung Electronics baru-baru ini menarik perhatian industri teknologi global dengan langkah strategis besar: merekrut John Rayfield, seorang eksekutif semikonduktor berpengalaman dari AMD dan Intel, untuk memimpin inisiatif penting dalam pengembangan chip Exynos mereka. Keputusan ini dipandang sebagai sinyal kuat bahwa Samsung berniat serius membangun kembali kemampuan dan reputasi lini chip internalnya yang telah menghadapi tantangan kompetitif selama beberapa tahun terakhir.

Rayfield bergabung sebagai Senior Vice President (SVP) di Samsung Austin Research Center (SARC) dan memimpin Advanced Computing Lab (ACL)—dua unit riset yang berada di jantung inovasi chip Samsung. Perannya mencakup pengawasan arsitektur system-on-chip (SoC), grafik (GPU), dan aset desain sistem (IP) yang menjadi pondasi performa chipset masa depan.

Latar belakang Rayfield menghadirkan pengalaman puluhan tahun bekerja di perusahaan semikonduktor terkemuka dunia. Di AMD, ia terlibat langsung dalam pengembangan teknologi grafis dan AI untuk prosesor kelas atas, sementara di Intel ia memimpin divisi yang berfokus pada unit pemrosesan visual dan akselerasi AI. Pengalaman luas ini dianggap sangat relevan dengan tantangan yang selama ini dialami Exynos, terutama di area performa grafis dan kecerdasan buatan yang semakin menjadi tolok ukur dalam persaingan chip mobile modern.

Langkah ini bukan tanpa alasan. Selama beberapa generasi, lini Exynos sering kali tertinggal di belakang rival seperti Qualcomm Snapdragon dalam hal performa GPU dan efisiensi energi, terutama dalam penggunaan intensif seperti gaming atau aplikasi AI pada perangkat mobile. Akibatnya, Samsung kerap menggunakan chip pesaing di banyak wilayah, menciptakan disparitas pengalaman pengguna yang tidak ideal bagi brand sebesar Samsung.

Rekrutmen Rayfield datang berbarengan dengan peluncuran Exynos 2600, chip generasi terbaru yang dibangun dengan proses manufaktur 2nm. Meskipun proses produksi yang lebih maju ini menjanjikan peningkatan efisiensi dan performa, desain arsitektur tetap menjadi faktor penentu keberhasilan di pasar yang kompetitif. Kehadiran Rayfield dipandang sebagai langkah untuk memastikan bahwa Samsung tidak hanya mengejar tren fabrikasi, tetapi juga kekuatan fundamental dalam desain chip itu sendiri.

Upaya Samsung memperkuat kompetensi internalnya mencerminkan perubahan strategis yang lebih luas. Perusahaan ingin mengurangi ketergantungan pada vendor eksternal dan kembali memperkuat posisi Exynos sebagai tulang punggung chipset mereka, terutama di perangkat seri Galaxy yang menjadi wajah smartphone Samsung di seluruh dunia.

Namun, tantangan masih panjang. Membangun chipset yang benar-benar kompetitif memerlukan waktu, investasi berkelanjutan, dan kemampuan untuk menciptakan inovasi yang dapat bersaing dengan rival mapan. Meskipun demikian, perekrutan John Rayfield adalah bukti nyata bahwa Samsung tidak menyerah begitu saja. Ini bukan sekadar pergantian figur di kursi kepemimpinan, melainkan langkah strategis untuk memulai kembali babak baru dalam pengembangan Exynos — dengan ambisi lebih tinggi dan fokus pada performa teknologi masa depan yang lebih mumpuni.

Dengan kombinasi talenta global dan investasi riset yang lebih agresif, Samsung tampaknya siap menantang dominasi kompetitor di ranah chipset mobile, serta memperkuat posisi Exynos dalam persaingan teknologi tingkat tinggi saat ini dan di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *