weqfajinaazad.org – Di tengah makin populernya perangkat rumah pintar yang terhubung ke internet, seperti kamera pengawas, pintu otomatis, dan lampu cerdas, keamanan perangkat ini sering menjadi aspek yang diabaikan banyak pengguna.
Berdasarkan pengalaman saya sebagai konsultan keamanan siber, banyak rumah yang memasang kamera IP tanpa mengubah pengaturan bawaan — hal ini membuka celah bagi pelaku kejahatan digital yang mencari target rentan.
Oleh sebab itu, penting untuk memastikan bahwa kamera rumah pintar Anda dikonfigurasi secara benar.
Pertama, ubah kata sandi default yang biasanya mudah ditebak seperti “admin123” atau “password”. Penggunaan kata sandi kuat dengan kombinasi huruf besar/kecil, angka, dan simbol meningkatkan kemampuan pertahanan perangkat Anda secara nyata.
Kedua, aktifkan fitur autentikasi dua faktor (2FA) jika tersedia — ini menjadikan perangkat Anda jauh lebih sulit diakses oleh pihak tak berwenang.
Selanjutnya, pastikan firmware perangkat selalu diperbarui karena pembaruan tersebut tidak hanya menambah fitur baru tetapi juga menambal celah keamanan yang bisa dieksploitasi.
Dari sisi otoritas, organisasi keamanan TI menyebut bahwa banyak celah di perangkat IoT muncul karena firmware yang usang atau protokol keamanan standar yang tidak diaktifkan.
Sebagai pengguna, Anda juga perlu mengecek apakah kamera Anda terhubung langsung ke internet atau melalui jaringan privat — jaringan rumah yang terpisah dari jaringan tamu bisa mengurangi risiko akses tak sah.
Untuk membangun kepercayaan, penting memilih merek yang memiliki reputasi baik dan layanan purna jual yang memadai, termasuk dokumentasi keamanan dan dukungan teknis di Indonesia.
Singkatnya, memasang kamera rumah pintar bukanlah solusi keamanan otomatis — tindakan aktif Anda dalam konfigurasi dan pemantauan rutinlah yang memastikan perangkat tersebut benar‑benar melindungi rumah Anda.
