weqfajinaazad.org – Email adalah salah satu alat komunikasi paling penting di era digital, tetapi juga menjadi target utama serangan phishing. Berdasarkan pengalaman pribadi bekerja sebagai konsultan keamanan siber, saya sering menjumpai pengguna yang kehilangan akses akun atau bahkan data pribadi karena tidak waspada terhadap teknik phishing. Panduan ini ditujukan untuk membantu pengguna umum mengenali dan mencegah serangan tersebut.
Phishing umumnya dilakukan melalui email yang tampak sah, tetapi sebenarnya palsu. Email ini bisa mengaku dari bank, penyedia layanan digital, hingga instansi pemerintah. Ciri-ciri umum meliputi pesan mendesak, permintaan klik tautan, dan permintaan informasi pribadi atau sandi. Sebagai langkah awal, pengguna harus memeriksa alamat pengirim secara teliti. Email resmi biasanya menggunakan domain yang jelas dan tidak mengandung karakter aneh.
Aktifkan verifikasi dua langkah (2FA) pada akun email. Fitur ini menambah lapisan keamanan karena meskipun penyerang mendapatkan kata sandi, mereka tetap memerlukan kode verifikasi tambahan. Hindari pula membuka lampiran atau tautan dari sumber yang tidak dikenal, karena ini bisa menyisipkan malware ke perangkat Anda.
Gunakan layanan email yang menyediakan fitur pemfilteran spam dan deteksi phishing secara otomatis. Beberapa penyedia seperti Gmail dan Outlook telah menyematkan kecerdasan buatan untuk mendeteksi pola mencurigakan dalam email masuk.
Mendidik diri sendiri dan anggota keluarga tentang jenis-jenis serangan digital adalah langkah preventif terbaik. Dalam dunia yang semakin terkoneksi, keamanan digital bukan lagi pilihan, tetapi keharusan. Dengan mengikuti langkah sederhana di atas, risiko menjadi korban phishing dapat ditekan secara signifikan.
