Leica M EV1, Kamera Mirrorless Pertama Leica M yang Hilangkan Rangefinder, Ganti dengan EVF Canggih

weqfajinaazad.org – Leica, merek legendaris dari Jerman yang identik dengan kamera rangefinder manual, baru saja merombak tradisinya. Pada Oktober 2025, Leica resmi merilis Leica M EV1, kamera digital full-frame pertama di seri M yang menggantikan optical rangefinder dengan electronic viewfinder (EVF) terintegrasi. Ini bukan revolusi total, tapi evolusi pintar: tetap manual focus, kompatibel dengan lensa M-mount ikonik, tapi kini lebih mudah difokuskan seperti mirrorless modern. Harganya? €8.995 (sekitar Rp150 juta), yang bikin banyak purist Leica geleng-geleng kepala. Tapi bagi fotografer yang frustrasi dengan rangefinder untuk lensa ultra-wide atau tele, M EV1 adalah jawaban sempurna.

Sejarah dan Alasan Leica Buat M EV1

Seri M Leica lahir tahun 1954 sebagai rangefinder 35mm yang revolusioner, dipakai legenda seperti Henri Cartier-Bresson. Digitalnya mulai 2006 dengan M8, dan M11 (2022) bawa sensor 60MP. Tapi rangefinder optik punya batas: sulit fokus lensa di bawah 28mm atau di atas 135mm, plus butuh peaking aids via live view yang ribet.

M EV1 lahir dari masukan user: “Kami ingin M tetap tipis, tapi tambah EVF built-in.” Hasilnya, kamera ini berbasis M11-P (2023), tapi hilangkan jendela rangefinder di depan — bikin body lebih ramping 2mm. Leica bilang ini “M untuk era mirrorless”, tanpa hilangkan esensi manual focus.

Desain: Tetap Leica, Tapi Lebih Modern

  • Body: Aluminium anodized hitam, bobot 680g (lebih ringan dari M11 640g? Tunggu, mirip). Ukuran 148 x 89 x 40mm — salah satu full-frame mirrorless paling tipis.
  • Build: Tahan debu dan cipratan air (bukan full weather-sealed), Gorilla Glass di layar belakang.
  • Tombol: Minimalis ala Leica — shutter dial, ISO knob, FN button baru untuk focus aids. Layar belakang 3 inci (2.3 juta dot) fixed, touch-enabled untuk menu dan swipe.
  • Baterai: BP-SCL7 (sama M11), tahan 390 shot per charge.

Yang baru: EVF built-in di atas, ganti rangefinder window. Cocok buat street photographer yang ingin discreet tapi akurat.

Spesifikasi Teknis: Sensor 60MP dan Fitur Canggih

M EV1 pakai hardware top dari M11-series:

Fitur Detail
Sensor 60MP full-frame BSI CMOS (Triple Resolution: 60/36/18MP)
Prosesor Maestro III
ISO 64–50.000 (native 64 untuk dynamic range 15 stop)
Viewfinder 5.76 juta dot OLED, 0.76x mag, 60Hz refresh
Fokus Manual only, dengan peaking, magnification, live histogram
Shooting Speed Hingga 4.5 fps (mechanical/electronic shutter)
Video 8K 30p, 4K 60p (tapi Leica bilang “bukan prioritas”)
Storage 64GB internal + SD UHS-II
Konektivitas Wi-Fi, Bluetooth, USB-C (charging + tethering)

Triple Resolution Technology: Pilih 36MP atau 18MP untuk buffer lebih cepat (hingga 100 frame) dan noise rendah via pixel binning. Dynamic range 15 stop bikin highlight/shadow recovery gila di post-processing.

Yang unik: Leica Content Credentials — chip enkripsi metadata untuk verifikasi autentik gambar (cocok jurnalis atau NFT creator). App FOTOS baru untuk iOS/Android bantu transfer lossless DNG.

Cara Kerja: Fokus Manual yang Lebih Mudah

Tanpa rangefinder, fokus pakai EVF atau layar:

  • Peaking & Mag: Auto-magnify pusat frame saat putar focus ring — bikin lock sharp gampang, bahkan untuk long-sighted user tanpa diopter.
  • Live Preview: Exposure real-time, histogram, level gauge.
  • Lensa Kompatibel: Semua M-mount (Summilux, Noctilux), plus adapter untuk R-system atau third-party.

Review dari TechRadar bilang: “In-focus ratio lebih tinggi daripada M11, tapi tetap challenging — bukan untuk pemula autofocus.”

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan:

  • EVF tajam (mirip Q3, tapi 60Hz), bantu komposisi ultra-wide (28mm) tanpa parralax error.
  • Image quality Leica: Warna akurat, 3D pop, dynamic range superior.
  • Ramping, discreet — ideal street, travel, atau portrait manual.
  • Entry ke M-system tanpa beli EVF aksesori (Visoflex €700).

Kekurangan:

  • Manual focus only — frustasi kalau terbiasa AF (seperti di Sony A7CR).
  • No tilting screen — susah low/high angle.
  • Harga gila: €8.995 body only, lebih mahal dari Sony A7R V (€4.000).
  • Video OK, tapi bukan hybrid (Leica SL3 lebih cocok).
  • Baterai pendek untuk burst panjang.

PCMag review: “Excellent EVF, tapi susah justify Leica price tanpa full rangefinder experience.”

Harga dan Ketersediaan

  • Harga: €8.995 (Rp150 juta), bundle dengan lensa mulai €12.000.
  • Rilis: Oktober 2025, stok terbatas di Leica Store, B&H Photo, dll. Di Indonesia? Via importir resmi seperti United Photo, estimasi Rp160–170 juta.
  • Bundle: Termasuk baterai, strap kulit, USB-C cable.

Leica M EV1 adalah “M untuk milenial” — tradisi rangefinder Leica yang di-upgrade mirrorless tanpa hilang jiwa manual. Bukan untuk semua orang: Kalau kamu cinta optical finder, stick ke M11. Tapi kalau ingin M yang lebih usable untuk lensa ekstrem atau EVF aids, ini masterpiece. Seperti kata reviewer CNET: “Superb addition, tapi butuh waktu adaptasi — dan dompet tebal.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *