LINE, Super App Asia yang Mengubah Komunikasi Digital di 2025

weqfajinaazad.org – Di tengah dominasi WhatsApp dan Telegram, LINE tetap berdiri tegar sebagai raja aplikasi pesan instan di Asia Timur dan Tenggara. Diluncurkan sebagai respons terhadap bencana alam, aplikasi buatan Jepang ini kini telah berevolusi menjadi super app lengkap: dari chatting sederhana hingga pembayaran digital, Web3, dan integrasi AI. Dengan lebih dari 196 juta pengguna aktif bulanan di Jepang, Thailand, Taiwan, dan Indonesia saja, LINE mencatat pertumbuhan 5% YoY hingga Q3 2025, didorong oleh fitur inovatif seperti MINI Apps berbasis blockchain. Di Singapura, di mana 70% penduduk usia 18–35 tahun menggunakannya untuk transaksi harian, LINE bukan sekadar app—ia adalah gaya hidup digital.

Sejarah Lahir dari Krisis: Dari NHN ke LYC Corporation

LINE lahir pada 2011 di tengah kehancuran akibat gempa bumi dan tsunami Tohoku, Jepang. Dikembangkan oleh anak perusahaan Naver (NHN Japan), aplikasi ini awalnya dirancang sebagai alat komunikasi darurat—mirip WhatsApp yang lahir dari kebutuhan serupa. Nama “LINE” melambangkan “garis koneksi” yang tak terputus, memungkinkan orang saling kirim pesan saat jaringan telepon lumpuh. Hanya dalam hitungan bulan, LINE mencapai 10 juta unduhan, berkat sticker lucu dan panggilan VoIP gratis.

Pada 2016, NHN Japan berganti nama menjadi LINE Corporation, diikuti akuisisi oleh SoftBank dan Naver. Tahun 2021 menjadi titik balik: merger dengan Yahoo! Japan membentuk LY Corporation pada 2023, yang kini mengelola ekosistem LINE di bawah payung Z Holdings. Di 2025, LY Corporation fokus ekspansi global, dengan pendapatan mencapai ¥2,5 triliun (sekitar Rp 280 triliun), naik 8% dari 2024, terutama dari iklan dan fintech. Saat ini, LINE tersedia di 230 negara, tapi Asia tetap basis utamanya—Jepang saja menyumbang 80 juta pengguna.

Fitur Inti: Lebih dari Chatting, Ini Super App Sejati

LINE dimulai sebagai app pesan, tapi kini menawarkan ekosistem lengkap. Fitur dasar termasuk:

  • Messaging & Calling: Chat teks, suara/video call gratis, dan konfirmasi real-time (read receipts). Fitur “hidden chat” memungkinkan hapus riwayat otomatis setelah waktu tertentu, ideal untuk privasi.
  • Sticker & Emoji Eksklusif: Lebih dari 10.000 sticker berbayar dari anime seperti Pokémon hingga selebriti K-pop. Di 2025, AI-generated sticker memungkinkan custom desain via prompt sederhana.
  • Timeline & Stories: Mirip Instagram, bagikan update harian dengan share button seamless.

Evolusi ke super app membuat LINE multifungsi:

  • LINE Pay: Wallet digital untuk P2P transfer, bayar tagihan, dan belanja online—integrasi dengan Grab di Singapura memudahkan ride-hailing.
  • LINE Today: Berita personalisasi dengan AI, termasuk headline lokal seperti berita SG dari CNA.
  • Entertainment: LINE TV untuk VOD, LINE Manga/Webtoon untuk komik digital, dan music streaming.
  • Bisnis Tools: Official Accounts untuk brand (3 juta+ di Jepang), kirim broadcast hingga 500 pesan/bulan, plus analytics user trends.

Update 2025: Redesign, AI, dan Web3 yang Revolusioner

Tahun ini, LINE melakukan redesign besar-besaran mulai September 2025, dengan UI lebih intuitif dan akses fitur yang dinamis—beberapa user melihat perubahan bertahap berdasarkan akun. Fitur baru termasuk:

  • Unsend Limit Diperpanjang: Di Jepang dan Thailand, pesan bisa dihapus hingga 24 jam (sebelumnya lebih singkat), tapi OpenChat tetap 24 jam.
  • Reactions di Albums: Mulai Juli 2025, tambahkan emoji pada foto/album untuk ekspresi lebih hidup.
  • Messaging API Enhancements: Rate limit “Send multicast” naik pada April 2025, plus fitur kupon digital via bot. LINE Developers Console hapus fitur statistik pesan akhir November.
  • LINE MINI Apps: Launch Web3-enabled pada 2024, kini target 1.000+ dApps di 2025 via Kaia Wave program. User non-LINE bisa akses via browser mulai Oktober 2025—no download needed. Integrasi AI seperti Letter Sealing (enkripsi end-to-end) dan Keep Memo (simpan catatan pribadi) makin kuat, plus AI untuk terjemahan real-time di chat multibahasa.

Keamanan & Kontroversi: Aman, Tapi Waspada Scam

LINE aman dengan enkripsi Letter Sealing untuk pesan, riwayat panggilan, dan lokasi. Data disimpan di server Jepang dengan standar GDPR-compliant. Namun, 2025 catat lonjakan scam: pesan palsu vote contest curi OTP, atau link phishing via email/SMS. LINE sarankan update app rutin (versi 13.21.0+ wajib) dan gunakan [+Message] untuk komunikasi aman. Di App Store/Google Play, rating 4.5/5, meski ada keluhan lambat notifikasi dan dark mode glitch.

Dampak di ASEAN: Dari Jepang ke Singapura

Di Singapura, LINE populer di kalangan expat Jepang/Korea (30% user), integrasi dengan DBS PayLah untuk transaksi seamless. Di Indonesia, LINE jadi kanal CS utama untuk e-commerce seperti Tokopedia. Tren 2025: 40% user ASEAN gunakan MINI Apps untuk game NFT, dorong adopsi Web3. Pendapatan dari iklan dan in-app purchase capai $2 miliar global.

Layanan Utama Pengguna Aktif (Juta, 2025) Fitur Unggulan
Messaging 196+ Sticker AI, Hidden Chat
Fintech (LINE Pay) 50 P2P Transfer, QR Scan
Entertainment (LINE TV/Manga) 80 VOD, Webtoon Gratis
MINI Apps (Web3) 20 (target 1.000 dApps) Blockchain Games
Official Accounts 3+ Broadcast & Analytics

LY Corporation rencanakan integrasi lebih dalam dengan AI untuk prediksi tren chat dan personalisasi konten. Dengan dukungan SoftBank, LINE target 250 juta user di 2026, fokus ASEAN dan India. Seperti kata CEO Takeshi Idezawa, “LINE bukan app—ia adalah platform untuk hidup digital.” Di era AI, LINE siap saingi WeChat sebagai super app Asia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *